Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peneliti Buktikan AI Bisa Cegah Kematian akibat Serangan Jantung

Wahyu Sibarani , Jurnalis-Selasa, 07 November 2023 |16:03 WIB
Peneliti Buktikan AI Bisa Cegah Kematian akibat Serangan Jantung
Manfaat AI bisa mencegah serangan jantung (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Ada lagi manfaat canggih dari Artificial Intelligence (AI). Kali ini dikaitkan bisa mencegah serangan jantung.

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap catatan kesehatan 95.000 pasien yang ada di Prancis dan Amerika Serikat dilansir dari Tech Explorist, Selasa (7/11/2023) ini, membuktikan sebanyak 25.000 orang yang mengalami serangan jantung dan meninggal dunia dan 70.000 orang yang pernah mengalami hal yang sama masih bisa diselamatkan. Catatan kesehatan atau rekam medis itu kemudian diolah secara khusus dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI).

 BACA JUGA:

Hasilnya AI diyakini bisa memprediksi kematian yang diakibatkan serangan jantung mendadak. Xavier Jouven peneliti dari Paris Cardiovascular Research Center mengatakan serangan jantung saat ini jadi momok menakutkan.

Pasalnya serangan jantung yang mendadak justru kerap berujung pada kematian. Dia mengatakan saat ini dunia medis kesulitan memprediksi waktu serangan jantung terjadi. Pendekatan yang ada saat ini juga gagal mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tinggi serangan jantung.

“Kami mengusulkan pendekatan baru yang tidak terbatas pada faktor risiko kardiovaskular biasa namun mencakup semua informasi medis yang tersedia dalam catatan kesehatan elektronik yang diolah AI," ujarnya.

Lalu bagaimana cara kerjanya? AI sendiri akan menghasilkan sebuah persamaan kesehatan khusus untuk menentukan waktu serangan jantung. Persamaan kesehatan khusus itu diolah dari rekam medik seluruh pasien yang kemudian diintegrasikan dengan berbagai faktor kesehatan individu.

 BACA JUGA:

Persamaan kesehatan khusus itu kemudian dibentuk untuk mengidentifikasi individu-individu yang berisiko tinggi mengalami kematian jantung mendadak. Lebih lanjut AI juga mengembangkan profil risiko individual untuk setiap peserta dalam penelitian ini. Beberapa persamaan risiko yang dipersonalisasi di antaranya riwayat kesehatan seseorang, psikologi, gaya hidup, dan kondisi tubuh.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement