Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ingin Jadi Jurnalis, Bijak Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Jum'at, 03 November 2023 |10:26 WIB
Ingin Jadi Jurnalis, Bijak Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Okezone.com mengajar di SMAN 35 Jakarta dalam rangka Bulan Bahasa (Foto: Marieska Harya Virdhani)
A
A
A

 

JAKARTA - Kamu ingin menjadi jurnalis? Selain bisa menulis dengan baik, kamu juga harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, lho! Sehingga tulisan kita lebih enak dibaca dan memiliki makna yang edukatif.

Hal itu dikatakan Wakil Pemimpin Redaksi Okezone.com Rani Hardjanti saat menjadi pembicara dalam acara Sebulsa (Semarak Bulan Bahasa) di SMAN 35 Jakarta, Jumat (3/11/2023). Di sana, Rani berbagi pengalaman dan cerita selama menjadi jurnalis.

“Awalnya saya ingin menjadi dokter gigi, awalnya enggak suka menulis. Dan akhirnya berkecimpung di dunia jurnalistik menjadi jurnalis. Dan menjadi jurnalis harus bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, agar tulisan kita enak dibaca. Sepandai-pandainya kita sebagai wartawan, kalau tulisan kita enggak enak dibaca, sama saja enggak ada hasilnya,” ucap Rani di depan ratusan siswa.

 Sebulsa di SMAN 35 Jakarta (Foto: Okezone)

Rani juga memberikan tips jika ingin menjadi seorang jurnalis. Selain menguasai literasi dan bahasa yang baik dan benar, jurnalis juga dituntut untuk mengetahui berbagai perkembangan informasi terkini. Dan selain itu, harus memiliki spirit dan mental yang kuat.

“Harus bisa adaptasi dengan berbagai kondisi apapun. Mental dan spirit harus kuat,” kata dia.

 BACA JUGA:

Bahasa Santuy ala Medsos

Tak hanya dunia jurnalis, Rani juga mengkritisi bahasa-bahasa yang digunakan para netizen di media sosial saat ini. Bahasa-bahasa kurang sopan berseliweran di jagat maya, yang tidak bisa digunakan sebagai bahasa Indonesia yang baik dan benar.

“Banyak pekerjaan di media yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Harus konsisten pertahankan itu. Karena di era medsos sekarang banyak menggunakan bahasa yang kurang sopan. Tetap harus menggunakan bahasa yang santun ya, kalau anak sekarang bilangnya, bahasa yang santuy,” kata Rani.

“Contoh kata yang biasa kita temukan itu adalah ‘Njir’. Kata itu biasa digunakan di medsos dan kehidupan sehari-hari. Bahasa kasar itu tak baik. Apalagi kepada guru dan orangtua. Ada profesi-profesi yang menggunakan bahasa yang baik dan benar,” ucapnya.

 BACA JUGA:

Salah satu siswa kelas 11-5, Alya Wardayani, juga aktif dalam menjawab pertanyaan seputar bahasa dan ilmu jurnalistik. Dia memahami bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar wajib untuk dilestarikan.

“Kita harus menggunakan bahasa yang sopan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi kepada orang yang lebih tua. Dan dalam ilmu jurnalistik, yang saya dapat tadi ilmunya adalah tetap harus melestarikan bahasa Indonesia,” katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement