Setelah informasi ini terdengar sampai ke pimpinan inggris akan laporan tersebut dengan misinformasi karena brigjen tewas tertembak oleh milisi Indonesia, sontak tak berdiam diri saja, malahan mengerahkan 24.000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya. Ultimatum dari inggris untuk menyerahkan senjata pada 9 November 1945 menjadi panas. Ini menjadi momen kita mengenal sumpah pejuang Surabaya dengan semboyan Merdeka atau mati dengan digerakan oleh Bung Tomo.
BACA JUGA:
Akhirnya, 10 November 1945 terjadilah perang antara tentara inggris dan para milisi Indonesia. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk melakukan perlawanan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.
(Marieska Harya Virdhani)