Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kekerasan Pelajar Marak, Perlukah Sekolah Tambah Guru BK atau Psikolog?

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Senin, 23 Oktober 2023 |13:45 WIB
Kekerasan Pelajar Marak, Perlukah Sekolah Tambah Guru BK atau Psikolog?
Perlukah sekolah tambah guru BK atau psikolog? (Foto: Salon)
A
A
A

JAKARTA - Maraknya aksi kekerasan yang dilakukan pelajar baik itu bullying atau perundungan dan juga aksi menyayat diri sendiri dengan silet, mendorong pihak sekolah melakukan evaluasi sistem pendidikan. Jika sudah ada guru Bimbingan Konseling (BK) di sana, perlukah jumlahnya ditambah? Atau bahkan melibatkan psikolog anak?

Melihat fenomena ini, Pengamat Pendidikan Itje Chodidjah ikut buka suara. Menurutnya, kasus ini bukan lagi berbicara perbandingan peran BK maupun psikolog anak.

Pasalnya, keduanya bisa saja memiliki peran yang sama dalam membentuk akhlak murid. Ia menilai, untuk mendidik ratusan anak yang ada di sekolah, dibutuhkan peran guru yang paling utama.

Guru tak hanya sekedar mentransfer ilmu, namun juga menanamkan akhlak serta pengembangan karakter. Tonggak utamanya adalah peran guru.

“Semua guru seharusnya melalui masing-masing mata pelajarannya adalah pemantik berfikir dan pengembang karakter,” ujar Itje saat dihubungi, dikutip Senin (23/10/2023).

 BACA JUGA:

“Walaupun BK diganti Psikolog kalau muridnya ada 500 anak dan hanya ada 1 atau 2 psikolog ya sama aja,” katanya.

Itje juga menjelaskan, pada dasarnya peran guru di sini sangat penting. Bukan hanya sekedar menjadi tenaga pengajar bagi siswa-siswinya, namun juga menjadi ujung tombak pembentukan akhlak dan mental untuk mereka.

 BACA JUGA:

“Guru itu dipersiapkan untuk mendidik bukan transfer ilmu. Mendidik adalah upaya membina pribadi, sikap mental, dan akhlak. Guru harus memahami siapa siswanya,” tuturnya.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement