JAKARTA - Ajang busana muslim tahunan Jakarta Muslim Fashion Week 2024 yang berlangsung sejak 19-21 Oktober kemarin banyak menggandeng desainer dari SMK NU (Nahdlatul Ulama) dan Pondok Pesantren. Hadirnya satuan pendidikan keagamaan di JMFW 2024 ini jadi wujud bangkitnya modisnya busana muslim di Indonesia dengan peran desainer muda. Terlihat kian hari banyak model busana muslim yang tetap menutup aurat namun tidak ketinggalan zaman alias tetap trendy.
Dari 12 satuan pendidikan vokasi di bawah naungan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang berhasil ditampilkan karyanya di JMFW. Tiga sekolah di antaranya dari sekolah vokasi berbasis agama Islam yakni SMK NU Banat Kudus, SMK NU 2 Kedungpring, dan SMK Syubbanul Wathon. Selain itu ada juga yang karyanya busana muslimnya dijual di pameran dari Pondok Pesantren Az Zahra.
“Kita kan pake wastra, nah kita pengen kasih desain lebih fresh, lebih trendy dan modern, biar Gen-Z itu pada suka. Kita juga kasih headphone, pakai sneakers,” kata Faradina, siswi SMK NU Banat Kudus yang membuat desain, dikutip Minggu (22/10/2023).
Busana yang diusung oleh SMK NU Banat Kudus juga menonjolkan sisi wanita muslim yang modis dan kekinian. Ada aksesoris headphone dan sneakers yang digunakan model di runaway, desain yang mereka buat juga sesuai zaman. Baju karya mereka juga dipilih untuk digunakan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yulianti di JMFW.
Hadirnya santri dan siswa dari satuan pendidikan Islam di Jakarta Muslim Fashion Week 2024 ini jadi ajang membuktikan busana yang bagus, modern, dan kekinian itu juga menutup aurat dan sesuai syariat. Stigma santri yang kadang dinilai kurang modis juga dapat mereka tepis. Ditambah karya-karya ini dibuat oleh anak-anak muda yang masih di bangku sekolah juga tidak kalah saing dengan karya dari desainer profesional.
“Kita bisa mengkreasikan busana muslim. Kita tuh bisa berhijab dengan cara bergaya modern seperti yang ngetren saat ini. Jadi bukan berarti orang yang pakai hijab tuh gitu-gitu aja dan ketinggalan zaman,” tutur Mega, siswi SMK NU Banat Kudus bagian dari tim desainer.
BACA JUGA:
Bertepatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada Minggu (22/10/2023), Pondok Pesantren Az Zahra dari Subang, Jawa Barat juga ikut berpartisipasi di JMFW 2024 memasarkan pakaian muslim karya santri-santri mereka. Santri yang ada di pondok tersebut dilatih untuk bisa menjahit dan mendesain, jadi tidak hanya pendidikan agama saja yang diajarkan.
“Tadi kita habis bazar sebetulnya di depan kantor Kecamatan Tanjungsiang karena ada karnaval santri. Ribuan santri ikut karnaval kemudian ada para pelaku bisnis pondok, sekitar 14 pondok pesantren di satu kecamatan,” kata Annisa Zahara, owner Zahara Hijab dari Ponpes Az Zahra.
Karya yang mereka buat juga sudah banyak diikuti di ajang busana muslim, pameran, dan bazar-bazar. Ini juga jadi tanda bahwa santri bisa tetap berpakaian mengikuti zaman dan mereka juga bisa berwirausaha.