JAKARTA - Penelitian terbaru menyebutkan kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko kematian sebesar 22% hingga 91%. Angka ini jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Penelitian ini diterbitkan di jurnal penelitian Population Studies ini bertentangan dengan anggapan umum bahwa kelebihan berat badan meningkatkan risiko kematian hanya dalam kasus-kasus ekstrem. Analisis statistik terhadap hampir 18.000 orang juga menyoroti kelemahan penggunaan indeks massa tubuh (BMI) untuk mempelajari hasil kesehatan, memberikan bukti bahwa metrik yang digunakan berpotensi membuat temuan menjadi bias. Setelah memperhitungkan bias tersebut, diperkirakan sekitar 1 dari 6 kematian di AS terkait dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
“Penelitian yang ada sepertinya meremehkan dampak kematian akibat tinggal di negara di mana makanan murah dan tidak sehat semakin mudah diakses, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak telah menjadi hal yang biasa,” kata penulis Ryan Masters, profesor sosiologi di CU Boulder dilansir dari laman University of Colorado, dikutip Rabu (18/10/2023).
BACA JUGA:
“Penelitian ini dan penelitian lainnya mulai mengungkap dampak sebenarnya dari krisis kesehatan masyarakat ini,” katanya.
Ia mencatat bahwa BMI, yang sering digunakan oleh dokter dan ilmuwan sebagai ukuran kesehatan, hanya didasarkan pada berat badan dan tinggi badan dan tidak memperhitungkan perbedaan komposisi tubuh atau berapa lama seseorang mengalami kelebihan berat badan.
“Ini adalah cerminan dari status pada suatu waktu. Itu saja,” kata Masters.
BACA JUGA:
Ia menemukan bahwa 20% sampel yang dikategorikan sebagai berat badan “sehat” berada dalam kategori kelebihan berat badan atau obesitas pada dekade sebelumnya. Jika dipisahkan, kelompok ini memiliki profil kesehatan yang jauh lebih buruk dibandingkan kelompok yang berat badannya stabil.
Masters menunjukkan bahwa membawa kelebihan berat badan seumur hidup dapat menyebabkan penyakit yang, secara paradoks, menyebabkan penurunan berat badan dengan cepat. Jika data BMI diambil pada waktu tersebut, hal ini dapat mengganggu hasil penelitian.
Pentingnya Kaya Vitamin dan Serat
Perbanyak serat dan vitamin serta mineral akan memberikan kebutuhan gizi yang cukup. Produk makanan dan minuman kesehatan yang kaya serat dan vitamin menyusul tingginya tingkat keinginan pemenuhan kebutuhan gizi di tengah masyarakat.
“Saat ini, minuman tambahan yang kaya serat dan vitamin ini sangat penting bagi setiap orang di Indonesia, khususnya bagi mereka yang kesehariannya tidak memerhatikan kecukupan zat yang sangat dibutukan sistem percernaan dalam mengolah makanan,” kata CEO PT Indo Kosmetika Kita, Vivi Mar’i Zubedi melalui MoreZlimme
Padahal lanjut dia, dengan kecukupan kandungan serat yang yang dibutuhkan tersebut, tubuh selain melancarkan proses pencernaan makanan juga akan membantu menurunkan berat badan sekaligus menjaga bentuk tubuh yang ideal.
“Dengan kandungan fiber (serat) yang cukup, tubuh akan memaksimalkan penyerapan nutrisi, daya tahan tubuh terjaga, dan yan paling penting adalah dapat menjaga berat badan yang ideal, karena fungsi fiber yang mampu menggumpalkan makanan sehingga menjadikan kita cepat kenyang dan tubuh tidak kelebihan asupan kalori,” katanya.