JAKARTA - Untuk mengatasi masalah buta aksara, kegiatan edukasi literasi gencar dilakukan ke sejumlah komunitas. Dalam momentum Hari Aksara Internasional (HAI), lulusan peserta didik keaksaraan dari Komunitas Baduy Membaca kini sudah menempuh pendidikan tinggi di kampus terbaik.
Marno Sunarya dari Komunitas Baduy kini melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Indonesia (UI). Menurut Marno, peringatan HAI ini merupakan suatu momentum untuk bangsa Indonesia agar terus bergerak memberantas buta aksara di Indonesia, mengingat masih banyak penduduk Indonesia yang masih belum bisa membaca.
“Kepada para pegiat literasi di Indonesia, ayo kita orbitkan anak-anak Indonesia di daerah, khususnya di daerah 3T untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Selain terberantas buta hurufnya, mereka juga bisa mendapatkan pendidikan yang layak sehingga bisa menjadi lebih sejahtera lagi,” ujar pemuda yang kini kuliah pada Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI) dalam keterangan resmi kepada Okezone, Kamis (28/9/2023).
Hadir juga peserta didik keaksaraan lainnya dari Komunitas Baduy Membaca, Sariyah yang membacakan surat untuk Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Dalam surat tersebut, Sariyah menuturkan kebahagiaannya setelah belajar membaca, menulis, dan berhitung pada program keaksaraan.
“Setelah saya belajar pendidikan keaksaraan, saya bisa membaca, menulis, dan berhitung, dan banyak manfaat yang saya rasakan. Saya bisa jualan lewat internet, jualan hasil kerajinan Baduy, dan bisa lebih percaya diri karena tambah wawasan,” ujar Sariyah.
“Terimakasih Pak Menteri, saya sudah diundang di acara Hari Aksara Internasional tingkat Nasional. Salam Literasi,” tutur Sariyah.