BANDUNG - Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan penelitian terhadap pasir di Pantai Kejawanan Cirebon. Hal ini setelah banyaknya anggapan masyarakat bahwa pasir di pantai tersebut bisa menyembuhkan penyakit.
Kepala Pelabuhan Perikanan Nasional Sarwono selaku pengelola pantai Kejawanan menuturkan, masyarakat banyak meyakini bahwa lumpur pasir di Kejawanan dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti rematik, asam urat, penyakit kulit, diabetes melitus, hingga stroke.
Tidak heran jika banyak masyarakat yang berendam di lumpur pasir tersebut dengan harapan bisa menyembuhkan penyakit yang dideritanya.
Pengakuan akan khasiat dan terapi pasir ini sayangnya belum dibuktikan secara ilmiah dan hanya berupa mitos berdasarkan keyakinan masyarakat. Karena itu, tim mahasiswa Universitas Padjadjaran dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Fakultas Keperawatan mencoba melakukan riset untuk mengetahui sejauh mana khasiat lumpur pasir di pantai Kejawanan.
Tim riset tersebut bernama Seraphy beranggotakan Hadi Firdaus (Ilmu Kelautan), Nabyla Nur’aeni (Keperawatan), Andriano Sembiring (Ilmu Kelautan), Mala Dewi Sopa (Ilmu Kelautan), dan Annisa Zahra (Ilmu Kelautan) di bawah bimbingan dosen FPIK Dr. rer. nat Santi Rukminita Anggraeni, M.Si. Tim ini berhasil mendapatkan pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE) Kemendikbudristek 2023.
Tim melakukan kajian oseanologi dan kesehatan terhadap pasir di pantai Kejawanan pada 29 Juli – 3 Agustus 2023. Tim melakukan pengumpulan data meliputi data oseanologi dan kesehatan.
Data oseanologi berupa parameter fisika dan kimia air laut dan sedimen pasir. Sementara data kesehatan berupa responden dari pengunjung pantai yang telah melakukan terapi pasir.
Berdasarkan pengujian laboratorium dari sedimen pasir, telah ditemukan unsur besi (Fe). Kandungan besi membuat pasir dapat menyerap radiasi matahari. Hal ini membuat pasir menjadi hangat. Panas pada pasir akan diserap oleh kulit dan membuat pembuluh darah melebar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
“Temuan ini selaras dengan data responden pengunjung yang telah melakukan terapi, bahwa tekanan darah responden menurun setelah dilakukannya terapi,” kata Hadi seperti dilansir laman resmi Unpad, Selasa (26/9/2023).