Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal STOVIA, Sekolah Kedokteran Zaman Hindia Belanda

Rahma Atridayana Dwanti , Jurnalis-Senin, 25 September 2023 |21:30 WIB
Mengenal STOVIA, Sekolah Kedokteran Zaman Hindia Belanda
Mengenal STOVIA, sekolah kedokteran zaman Hindia Belanda (Foto: Kemendikbudristek)
A
A
A

JAKARTA - Mengenal Stovia, sekolah kedokteran zaman Hindia Belanda. Sekolah Tinggi Opleiding Voor Inlandsche Artsen (STOVIA) adalah sebuah institusi pendidikan kedokteran yang bersejarah yang berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda. STOVIA, atau dalam bahasa Indonesia modernnya, Sekolah Tinggi Pendidikan Dokter Indonesia. 

Sekolah ini merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perkembangan dunia kedokteran di Indonesia. Dalam tulisan ini, kita akan mengenal lebih dalam tentang STOVIA dan Sekolah Kedokteran Zaman Hindia Belanda.

Latar Belakang Pendirian STOVIA

Dilansir dari berbagai sumber, Senin (25/9/2023), pendirian STOVIA pada tahun 1851 adalah respons terhadap kebutuhan akan tenaga medis yang berkualifikasi. Pada saat itu, pelayanan kesehatan di Indonesia sangat terbatas dan tidak mencukupi. Mayoritas penduduk pribumi tidak memiliki akses ke perawatan medis yang layak, dan penyakit menular seperti malaria, kolera, dan cacar merajalela.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Hindia Belanda merasa perlu mendidik tenaga medis pribumi yang dapat bekerja di berbagai wilayah Hindia Belanda dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan di kalangan masyarakat pribumi

Kurikulum dan Pengajaran di STOVIA

STOVIA memulai pendidikannya dengan mengadopsi kurikulum yang didasarkan pada ilmu kedokteran barat. Para siswa STOVIA belajar tentang anatomi, fisiologi, farmakologi dan ilmu kedokteran dasar lainnya. Mereka juga dilatih dalam keterampilan klinis seperti pemeriksaan fisik dan prosedur medis sederhana. Kurikulum yang disusun secara cermat ini bertujuan untuk mempersiapkan para lulusan STOVIA untuk menjadi praktisi medis yang kompeten dan mampu memberikan perawatan medis yang diperlukan oleh masyarakat.

Selama masa pendidikan mereka, siswa STOVIA juga diberikan pelatihan dalam bahasa Belanda, karena bahasa ini menjadi bahasa pengajaran utama di sekolah ini. Ini adalah salah satu aspek yang menunjukkan hubungan erat antara pendidikan di STOVIA dan pengaruh kolonialisme Belanda di Indonesia. Meskipun demikian, STOVIA memberikan peluang pendidikan yang penting bagi pribumi, dan lulusan sekolah ini kemudian memainkan peran kunci dalam pengembangan sistem kesehatan Indonesia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement