Hasilnya menunjukkan balsem memiliki komposisi yang lebih rumit dibandingkan balsem yang digunakan pada mumi lain pada periode waktu yang sama. Lilin lebah, minyak nabati, kaya lemak hewani, aspal alami, dan resin yang bersumber dari pohon jenis konifera, menurut Huber dan tim, adalah rahasia mumi yang terpelihara dengan baik. Dalam aroma aromatik, mereka juga menemukan kumarin, senyawa yang bersumber dari tumbuhan yang memberikan aroma seperti vanila yang menyenangkan pada campurannya.
“Analisis sebelumnya menunjukkan bahwa balsam mumifikasi Mesir kuno mengandung bahan-bahan yang terbatas sebelum Periode Menengah Ketiga (c. 1000 SM), menjadi lebih kompleks seiring berjalannya waktu,” tulis para penulis.
BACA JUGA:
Tim juga menemukan keragaman rasio zat di setiap toples yang menampung organ Senetnay. Dan toples yang menampung paru-paru Senetnay berisi dua bahan yang tidak ditemukan di satu sama lain, minuman unik yang menunjukkan bahwa ramuan tersebut disesuaikan dengan organ masing-masing.
(Marieska Harya Virdhani)