Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

KBRI Canberra Sambut 20 Penerima Beasiswa ANU Future Research Talent, Calon Ilmuwan Masa Depan

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Jum'at, 04 Agustus 2023 |17:26 WIB
KBRI Canberra Sambut 20 Penerima Beasiswa ANU Future Research Talent, Calon Ilmuwan Masa Depan
20 Penerima Beasiswa ANU FRT (Foto: KBRI Canberra)
A
A
A

Dalam pengantarnya, Dekan ANU College of Science, Professor Kiaran Kirk menyampaikan bahwa ANU melihat Indonesia sebagai negara tetangga dekat Australia yang potensial. FRT, menurutnya, memberi kesempatan kepada mahasiswa dan staf peneliti muda Indonesia untuk melakukan penelitian kolaboratif dengan peneliti di ANU. Kiaran menyampaikan bahwa para mahasiswa akan berada di ANU selama 12 minggu, dan mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu Sains, Kesehatan dan Kedokteran.

 BACA JUGA:

Pada tahun ini, quota ANU FRT untuk Indonesia sebanyak 20 orang. Namun, berdasarkan proses seleksi yang ketat, dari ratusan pelamar yang masuk, hanya sebanyak 19 orang yang terpilih. Mereka berasal dari berbagai kampus di Indonesia seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Syiah Kuala, Universitas Sanata Dharma, Universitas Udayana, Indonesian International Institute of Life Sciences dan ada pula peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Para peserta ANU FRT mengungkapkan antusiasnya dalam mengikuti penelitian di ANU. Salah seorang peserta dari Universitas Syiah Kuala, Izzan Nur Aslam, mengaku senang bisa mendapat kesempatan belajar di universitas top dunia. Sementara Dwi Amanda Utami, peneliti muda dari BRIN, menyatakan sangat bersemangat melakukan penelitian di ANU Research School of Earth Sciences.

Mengingat program ini sangat baik bagi mahasiswa, staf peniliti, maupun dosen muda Indonesia, diharapkan program ini bisa berlanjut dan jumlahnya dapat ditingkatkan dua kali lipat pada tahun depan. Peluang tersebut, menurut manajer hubungan internasional ANU College of Science, Jay Poria, sangatlah terbuka, terlebih lagi jika pemerintah Indonesia bisa memberikan co-funding untuk program ini pada masa depan.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement