Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ahli Ingatkan Fungsi ChatGPT untuk Riset dan Pendidikan, Jangan Ketergantungan

Tangguh Yudha , Jurnalis-Jum'at, 04 Agustus 2023 |13:17 WIB
Ahli Ingatkan Fungsi ChatGPT untuk Riset dan Pendidikan, Jangan Ketergantungan
ChatGPG bermanfaat untuk riset dan pendidikan (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - ChatGPT dapat menjadi alat bantu kehidupan termasuk di dunia pendidikan. Namun para ahli mengingatkan dampaknya bisa membuat individu menjadi ketergantungan.

Guru Besar Teknik Komputer Universitas Indonesia, Riri Fitri Sari, menyebut penggunaan ChatGPT harus diantisipasi secara khusus dalam konteks akademik jangan sampai malah menjadi ketergantungan. Menurutnya, teknologi AI harus dimanfaatkan untuk mempermudah media pembelajaran.

"Dengan adanya Chat GPT, respons mahasiswa terlihat lebih rapi, tetapi kita harus berhati-hati agar penggunaan AI ini tidak membuat kita tergantung dan harus tetap menjadi media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan," ujarnya kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).

 BACA JUGA:

Riri menilai ChatGPT memiliki kecenderungan untuk memberikan jawaban yang kurang sesuai dengan bahan pelajaran. Maka diperlukan evaluasi menggunakan alat lain dan perlu juga memberikan batasan ada ChatGPT dalam lingkup akademik.

"Bukan hanya melakukan hal-hal yang mudah, tapi mengarahkan kemana mesin itu dapat membantu kita membangun kebudayaan dan peradaban," kata Riri.

 BACA JUGA:

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun memberi peringatan terkait bahaya yang bisa dihasilkan oleh teknologi berbasis model bahasa yang sangat pintar ini. Perekayasa Ahli Madya Pusat Riset Sains Data dan Informasi BRIN, Asril mengatakan bahwa ChatGPT selain bisa menjadi alat bantu juga bisa memberikan dampak buruk. Untuk itu masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal ketika menggunakannya.

Asril menyarankan pengguna harus memenuhi kaidah etika dan menghindari memasukkan data yang bersifat pribadi. Fungsi verifikasi oleh pengguna juga wajib dilaksanakan untuk mengukur apakah informasi ChatGPT tepat atau tidak.

"Kalau kita mendapatkan informasi dari chatGPT juga harus bertanggung jawab jika mau menyebarluaskan dan mempublikasikannya. Kita harus transparan menyebutkan bahwa ini hasil chatGPT sebagai disclaimer," kata Asril.

AI sebagai teknologi menurutnya harus aman, terpercaya, tidak merusak lingkungan dan tidak melanggar nilai-nilai. Asril menekan bahwa semua teknologi yang ada harus mengikuti basis nilai-nilai Pancasila dan memiliki etika dalam penggunanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement