Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hewan Punah yang Beku Hampir 50.000 Tahun Dibangkitkan Para Ilmuwan, Ada Cacing Kuno dari Siberia

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Rabu, 02 Agustus 2023 |10:53 WIB
Hewan Punah yang Beku Hampir 50.000 Tahun Dibangkitkan Para Ilmuwan, Ada Cacing Kuno dari Siberia
Hewan punah 50 ribu tahun bangkit kembali (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Ancaman perubahan iklim membuat es di kutub mencair. Hal ini menjadi ancamam bagi keanekaragaman hayati dan keberadaan banyak spesies. Alhasil, hewan yang telah punah 46.000 tahun bangkit dan menjadi daya tarik bagi dunia ilmiah. 

Kembali pada tahun 2018, para ilmuwan membuat pengumuman terobosan bahwa mereka telah menemukan dan menghidupkan kembali dua jenis nematoda mikroskopis dari permafrost Siberia. Menurut Vice, kemunculan kembali mereka memicu gelombang penelitian yang mengarah pada penemuan bahwa salah satu varietas nematoda ini mewakili spesies baru, yang dijuluki Panagrolaimus kolymaensis untuk Sungai Kolyma tempat mereka ditemukan.

Para ilmuwan membangkitkan hewan kecil yang dikenal sebagai nematoda dari permafrost yang bertahan selama 46.000 tahun. Upaya sebelumnya untuk membangkitkan kembali kehidupan mikroskopis beku telah terlihat sukses, terutama dengan beberapa spesies nematoda, tetapi penemuan Panagrolaimus kolymaensis merupakan lompatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menjadi yang tertua beberapa ribu tahun. 

Mencairnya es menyebabkan kebangkitan nematoda dan pembiakan selanjutnya, difasilitasi oleh metode reproduksi aseksualnya. Menariknya, lebih dari 100 generasi Panagrolaimus kolymaensis, masing-masing hidup antara satu hingga dua minggu, telah diamati dalam kondisi laboratorium, menunjukkan variabilitas yang signifikan dalam waktu generasi nematoda ini.

Eksperimen juga menunjukkan bahwa, mirip dengan cacing gelang mikroskopis lainnya, C. elegans, spesies nematoda baru lebih tahan terhadap pembekuan dan dehidrasi saat terkena kondisi pengeringan ringan sebelum pembekuan intens seperti dilansir dari Giant Freakin Robot, Rabu (2/8/2023).

Fase prakondisi ini memicu nematoda untuk menghasilkan gula yang disebut trehalosa, yang diyakini dapat membantu menjaga DNA, sel, dan protein mereka dari kerusakan. Teymuras Kurzchalia, ahli biologi sel emeritus di Max Planck Institute for Molecular Cell Biology and Genetics, mengatakan bahwa penelitian untuk mengidentifikasi protein esensial untuk proses ini sedang berlangsung, menggunakan teknik yang dapat mematikan atau menghilangkan gen.

Nematoda, atau cacing gelang mikroskopis, memegang peran penting dalam ekosistem tanah di seluruh dunia. Kebangkitan kembali spesies yang telah punah ini oleh para ilmuwan telah mengungkapkan data penting tentang masa lalu kuno planet kita dan dapat memberikan wawasan penting untuk mencegah kepunahan di masa depan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement