Meski memiliki latar belakang pendidikan arsitektur, Djan Faridz rupanya mengawali kariernya sebagai pengusaha dengan membuka bengkel las. Lambat laun, Djan Faridz akhirnya memberanikan diri untuk membuka usaha bahan bangunan.
Suami Nini Widjaja ini pun memberanikan diri untuk mendirikan PT Dizmatra Powerindo pada 1996 atau dua tahun sebelum era reformasi. Djan Faridz pun berhasil mendapatkan proyek bersama PT Pertamina.
Karena kiprahnya di dunia bisnis terbilang apik, Djan Faridz pun masuk sebagai anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI). Selain itu, ia juga bergabung dengan organisasi Islam Nahdhatul Ulama (NU).
Lima tahun setelah bergabung dengan NU atau tepatnya pada 2009, Djan Faridz diberi kesempatan untuk menduduki posisi bendahara NU Jakarta. Tak berselang lama, ia ditunjuk sebagai wakil Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jakarta.
Kariernya dalam dunia politik bahkan terus menanjak. Pada era kepemimpinan Presiden SBY, Djan Faridz berkesempatan untuk menjadi Menteri Perumahan Rakyat. Ia juga sempat menjadi sorotan karena Indonesia Corruption Watch (ICW) sempat menandainya perihal proyek pembangkit listrik pada 2000 silam.
(RIN)