JAKARTA- Sebanyak sepuluh perbedaan sistem pendidikan di Indonesia dengan di Finlandia. Pasalnya, negara ini mendapatkan pengakuan internasional karena sistem pendidikannya yang berkualitas tinggi.
Dilansir dari laman Wisevoter,Finlandia menduduki posisi kedua dengan Indeks Pendidikan 0.93. Sedangkan Indonesia berada di urutan 99 dengan Indeks Pendidikan 0.65.
Berikut sepuluh perbedaan sistem pendidikan di Indonesia dengan di Finlandia dilansir dari berbagai sumber:
1. Tidak ada ujian
Dilansir dari World Economic Forum, Pemerintah Finlandia tidak memiliki tes standar untuk para siswanya. Para pelajar hanya akan mengikuti tes Ujian Matrikulasi Nasional secara sukarela.
Dalam tes ini siswa akan dinilai berdasarkan individual dan sistem penilaian ditetapkan oleh guru merek.
Berbeda dengan Finlandia, para siswa jenjang SMA/SMK di Indonesia wajib mengikuti Penilaian Sumatif AKhir Jenjang (PSAJ). PSAJ sendiri merupakan evaluasi akhir dalam proses pembelajaran di setiap jenjang.
2. Standarisasi Guru yang Tinggi
Di Finlandia, standar untuk menjadi guru sangat tinggi sehingga ada sistem penilaian yang ketat bagi siapa saja yang ingin menjadi guru. Sementara itu, di Indonesia asal sudah lulus S1 baik di bidang pendidikan maupun non pendidikan sudah bisa menjadi guru.
3. Tidak ada persaingan
Sistem pendidikan di Finlandia tidak ada persaingan karena tidak ada daftar sekolah, murid, atau guru terbaik. Hal ini dilakukan karena Finlandia ingin membangun lingkungan kerja sama.
Di Indonesia sendiri sistem ranking atau urutan sekolah, siswa, hingga guru terbaik masih dipertahankan demi membangun citra positif suatu sekolah.
4. Ada Hal Prioritas
Pemerintah Finlandia membuat program pendidikan yang berfokus untuk memprioritaskan hal-hal dasar dan lebih adil. Sejak 1980-an, para guru di Finlandia memprioritaskan pendidikan yang seimbang, semua siswa mendapatkan makanan gratis di sekolah, akses pelayanan kesehatan, konseling psikologi, dan bimbingan individu.
Sistem pendidikan tersebut sebenarnya sudah ada di Indonesia, namun belum menyeluruh. Kebanyakan yang menerapkan sistem tersebut adalah sekolah swasta elit.
5. Usia Sekolah Cukup
Finlandia menerapkan aturan anak-anak mulai sekolah saat berusia tujuh tahun. Sedangkan anak-anak di Indonesia biasanya sudah mulai sekolah sejak usia 3-4 tahunan di jenjang Paud dan usia 5-7 tahun di TK.
6. Durasi Pendidikan
Siswa di Finlandia hanya diwajibkan sekolah selama 9 tahun dan jika sudah melewati kelas sembilan atau berusia 16 tahun maka akan menjadi opsional. Hal ini dilakukan karena Finlandia tidak ingin memaksakan siswa-siswa yang sudah ingin segera mencapai cita-citanya.
Sedangkan di Indonesia, tadinya menganut wajib pendidikan selama 9 tahun namun kemudian di rubah menjadi 12 tahun.
7. Waktu Belajar
Di Indonesia, siswa biasanya menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah dengan jam belajar yang panjang dan tugas rumah yang banyak. Di Finlandia, pendekatan yang lebih seimbang digunakan, dengan waktu belajar yang lebih pendek dan penekanan pada waktu luang dan kegiatan ekstrakurikuler.
8. PR Lebih Sedikit
Sudah menjadi rahasia umum jika siswa-siswa di Indonesia selalu memiliki pekerjaan rumah (PR) dan tugas yang harus dikumpulkan di hari yang sudah ditentukan.
Sementara itu, siswa Finlandia telah mendapatkan apa yang mereka butuhkan di sekolah sehingga mereka tidak diberi PR. Hal ini dilakukan agar siswa bisa fokus pada belajar dan tumbuh sebagai manusia.
9. Tidak Banyak Stres
Siswa-siswa di Finlandia hanya memiliki beberapa kelas dalam sehari, sisanya adalah untuk makan, kegiatan rekreasi, dan bersantai. Sementara di Indonesia, siswa belajar dari pagi sampai sore dengan jeda 2x jam istirahat.
10. Guru Dibuat Nyaman
Ruang guru di Finlandia memiliki tempat untuk bersantai yang dapat digunakan untuk saling bersosialisasi dengan guru atau siswa.
Di Indonesia, ruang untuk para guru biasanya dibuat monoton dengan meja dan kursi berderet. Bahkan tidak mendapatkan ruang bersantai.
Demikian 10 perbedaan sistem pendidikan di Indonesia dengan di Finlandia.
(RIN)
(Rani Hardjanti)