Â
BENGKULU - Kasus dugaan kecurangan peserta seleksi nasional berbasis tes (SNBT) tahun 2023 yang diamankan panitia lokasi di Bengkulu pada 9 Mei 2023 harus diusut tuntas.
"Kami berharap diusut sampai tuntas, kalau kami tidak punya kapasitas untuk menyelidiki atau mengusut, jadi kami titipkan kepada kepolisian tiga orang yang telah diamankan untuk ditelusuri lebih dalam," kata Wakil Ketua Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) UNIB Dr Yarjohan, di Bengkulu, dikutip dari Antara, Kamis (11/5/2023).
 BACA JUGA:
Tindakan pelaku, kata dia, merugikan banyak pihak, termasuk peserta lainnya yang lebih berkompeten dibandingkan mereka untuk lulus sebagai mahasiswa baru.
Terlebih, tujuan universitas dan program studi yang ditargetkan pelaku merupakan universitas bergengsi, terutama program studi kedokteran di UNEJ, UNDIP, dan UNAIR.
 BACA JUGA:
Dirinya bercerita, panitia lokasi Universitas Bengkulu berhasil mengamankan mereka sebelum sempat masuk ke ruangan mengikuti sesi ujian.
Universitas Bengkulu pun mengecam tindakan para pelaku yang berbuat curang dalam pelaksanaan SNBT. Tindakan tersebut sangat tidak dapat diterima, apalagi mereka sebenarnya merupakan calon akademikus terdidik yang seharusnya tidak melakukan cara haram atau melakukan tindakan tidak terdidik.
"Kalau kami melihat biaya untuk tindakan kecurangan ini tidak mungkin dari anak atau peserta saja karena berdasarkan informasi bahwa mereka membayar Rp300 juta-Rp500 juta sampai peserta dinyatakan lulus seleksi, itu diberikan kepada pihak yang menjawab soal-soal ujian. Berarti dengan biaya sebesar ini ada keterlibatan orang tua," kata dia.
Follow Berita Okezone di Google News