JAKARTA - Peneliti dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran (FKG Unpad), Amaliya memaparkan mengenai perkembangan riset pengurangan bahaya tembakau di Philippine College of Oral & Maxillofacial Surgeons (PCOMS) 46th National Conference di Manila.
Selain Amaliya, peserta lain dari Indonesia yakni Peneliti Pusat Studi Kedokteran Gigi Militer Universitas Padjadjaran, Yun Mukmin Akbar dan Peneliti Departemen Periodonsia, FKG Unpad, Siti Sopiatin.
Amaliya menjelaskan, masalah prevalensi merokok di Indonesia dan dampaknya terhadap kesehatan, khususnya gigi dan mulut, mendorong adanya riset pengurangan bahaya tembakau yang memanfaatkan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik atau vape dan produk tembakau yang dipanaskan, yang ditujukan bagi perokok dewasa yang mengalami kesulitan untuk berhenti merokok.
Riset tersebut mencakup uji laboratorium (laboratory studies), survei, studi observasi, uji klinis (clinical trials), dan tinjauan sistematis. Beberapa studi yang sudah dilakukan yakni adalah analisis kuantitatif kandungan e-liquid vape dan tembakau dari produk tembakau yang dipanaskan.
“Dari hasil studi tersebut, kami menyimpulkan terdapat perbedaan profil risiko vape dan produk tembakau yang dipanaskan dibandingkan dengan rokok konvensional, yaitu risiko dari kedua produk tembakau alternatif ini lebih rendah daripada rokok terhadap kesehatan,” ujar Amaliya, Jumat (24/3/2023).
Hasil studi juga menunjukkan produk tembakau alternatif memiliki peran potensial dalam membantu mengurangi kebiasaan merokok bagi perokok aktif yang sulit berhenti merokok dengan metode konvensional.
Selain itu, kata dia, studi lebih lanjut tersebut juga dijadikan sebagian acuan untuk evaluasi dampak dalam jangka panjang, keamanan, dan efektivitas produk tembakau alternatif untuk menyusun kebijakan pengurangan bahaya tembakau.
Follow Berita Okezone di Google News