Wapres mengatakan kehadirannya merupakan bentuk komitmen Pemerintah dalam menjaga hubungan baik dengan organisasi kemasyarakatan, sebagai mitra Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional secara lebih optimal.
Selain itu, Wapres juga mengungkapkan teladan dan kontribusi Almagfurulah Maulana Syeikh Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang telah tercatat lama sejak Nahdlatul Wathan didirikan tahun 1953.
“Maulana Syeikh tidak hanya memungsikan madrasah yang dibangunnya, untuk kepentingan pendidikan semata, tetapi juga menjadikan madrasah sebagai markas pergerakan kemerdekaan,” katanya.
Bahkan kata Wapres, Maulana Syeikh adalah pelopor kemerdekaan bagi masyarakat Lombok, sehingga dianugerahi gelar “Pahlawan Nasional” dari Lombok Timur.
“Jejak Nahdlatul Wathan yang menjunjung Islam Wasathiyyah atau Islam moderat nampak pada prinsip ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam akidah, serta mazhab Imam Syafi’i dalam fikih. Tidak diragukan, Nahdlatul Wathan berdiri di atas fondasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” tandasnya.
(Natalia Bulan)