Lebih detailnya, Nadiem juga mengatakan Sekolah Merdeka secara tidak langsung melakukan peringkasan materi sekitar 30-40%. Di mana guru juga berpeluang jadi creator (pencipta) dalam pembelajaran di Sekolah.
Hal ini, dikatakannya, disesuaikna dengan kemampuan Guru. Jika guru merasa mampu dalam bidang matematika, maka dia akan mendalami matematika pada muridnya. Nadiem mengatakan bahwa merdeka belajar tidak berkonsep memaksa anak dan bisa menguasai mapel.
"Lucu kalau kita program merdeka belajar kalau belajar dipaksa. Jadi ini bertentangan dengan filsafat kita yang menyatakan bhwa sekolah efektif kalau dengan tidak ada paksaan," katanya lagi.
(Rahman Asmardika)