Kemudian, ketiga negara tersebut menjadi pusat pembuatan sabun lantaran mempunyai persediaan bahan baku yang melimpah berupa minyak dari pohon zaitun.
Pada tahun 1791, pembuatan sabun dalam skala besar terjadi saat seorang ahli kimia Prancis, Nicholas Leblanc, mematenkan proses pembuatan abu soda yang berasal dari campuran abu dan lemak sebagai bahan baku dari sabun.
Penemuan tersebut menjadi cikal bakal pembuatan sabun sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat di Amerika pada tahun 1850, bersamaan dengan kemajuan dan pengembangan teknologi pabrik.