Tahun terus berganti dan Kalender Romawi menunjukan kesalahannya lagi. Hal ini kemudian dikoreksi oleh Paus Gregorius XIII yang merupakan pimpinan gereja Katolik di Roma (1582). Setelah dikoreksi, Paus Gregorius mengambil keputusan yaitu menetapkan bahwa awal tahun diubah menjadi tanggal 1 Januari dan bulan Desember menjadi penutup.
Nama Februari sendiri berasal dari nama sebuah festival di Romawi yaitu Februa, yang merupakan festival untuk penyucian. Festival ini biasa diadakan pada hari ke-15 di bulan tersebut. Nama Februa mengacu pada salah satu suku kuno yang bertempat di Romawi, yaitu suku Sabine.
(Qur'anul Hidayat)