BANDUNG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung melarang permainan lato lato di sekolah, selama proses belajar mengajar berlangsung. Kendati memberi banyak manfaat, namun permainan tersebut dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar mengajar.
Kepala Disdik Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan, Disdik mengimbau kepada seluruh ekosistem satuan pendidikan dan orang tua peserta didik untuk bersama-sama saling mengawasi maraknya permainan konvensional maupun digital.
Para siswa juga tidak diperbolehkan membawa atau bermain segala bentuk permainan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran (KBM) ke dalam lingkungan sekolah. Termasuk mainan yang tengah digandrungi anak-anak saat ini yakni lato-lato.
Menurut dia, meski lato-lato memiliki nilai positif untuk melatih motorik anak, tapi sebaiknya mainan tersebut dimainkan di luar sekolah saja. Sebab tak memiliki keterkaitan langsung dengan proses KBM. Hikmat mengatakan, banyaknya aneka permainan untuk tumbuh kembang anak, perlu juga pendampingan orang tua.
Sebab, ada banyak informasi di media sosial jika permainan lato-lato mengakibatkan anggota tubuh lebam, bahkan ada yang harus mendapat tindakan medis.
โUntuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Dinas Pendidikan mengeluarkan edaran yang melarang membawa mainan yang tidak berkaitan dengan proses KBM di sekolah,โ kata Hikmat.
Dia pun mengimbau agar para pendidik dan wali siswa berkolaborasi dalam mengedukasi anak-anak mengenai ragam permainan dan dampaknya. "Juga perlu bijak dalam memainkannya, sehingga tidak mengganggu orang lain. Tentu boleh dimainkannya di tempat yang semestinya,โ imbaunya.
Follow Berita Okezone di Google News