Lantas melalui sebuah penelitian yang berkelanjutan akhirnya mereka mampu menciptakan sistem tanam padi terapung dengan menggunakan rakit.
"Sistem ini sebenarnya sudah dikembangkan sebelumnya di Pekalongan Jawa Tengah. Hanya saja di sana ada kelemahan karena tidak menggunakan bahan dari lokal dan bahannya habis pakai. Kalau rusak ya sudah tidak bisa diapa-apain harus ganti yang baru. Kalau kita kembangkan dengan potensi lokal, misalnya rakitnya menggunakan bambu," ujar dia.
Dengan sistem tanam padi terapung ini, pihaknya mampu memberi solusi kepada masyarakat yang berada di lahan marjinal.
Mereka tidak lagi kesulitan mendapatkan beras karena bisa menanamnya sendiri. Padahal biasanya untuk membeli beras, mereka harus menjual ubi atau bahkan memotong pohon.
(Natalia Bulan)