JAKARTA - Ketika individu menjalin suatu hubungan, entah itu hubungan dengan teman, sahabat, pasangan, dan keluarga, pastinya setiap orang memiliki cara masing-masing dalam mengekspresikan perasaannya.
Cara-cara yang dilakukan tersebut pada intinya tentu bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hubungan, yaitu salah satunya dengan memperlihatkan serta memberi rasa cinta dan kasih sayang melalui love language.
Menurut Dr. Gary Chapman, penulis buku The Five Love Languages mengatakan bahwa love language atau bahasa cinta merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam mengekspresikan rasa cintanya kepada orang lain sehingga perasaan tersebut dapat terus tumbuh dan membuat hubungan semakin erat.
Setiap individu memahami dan menerima cinta dalam bahasa tertentu, setidaknya melalui salah satu dari lima bahasa cinta yang ada.
Hal tersebut dapat membantu individu dalam memperlakukan pasangan dalam hubungannya dengan cara yang disukainya.
Chapman (2010) mengatakan bahwa teori Five Love Languages bersifat universal. Artinya, setiap individu memilikinya tetapi dengan kadar yang berbeda-beda.
Adapun lima bahasa cinta menurut Chapman yaitu sebagai berikut:
1. Word of Affirmation: Terdapat beberapa orang yang menggunakan bahasa cinta dengan kata-kata afirmasi, positif, dan penegasan.
Orang dengan bahasa cinta ini cenderung suka bila mendapat pujian, apresiasi, dan sejenisnya. Akan lebih baik ketika kata-kata yang disampaikan disertai dengan alasan yang mendukung sehingga membuat orang tersebut yakin dan merasa semakin dicintai.
2. Quality Time: Bahasa cinta ini dilakukan dengan memberi perhatian penuh kepada pasangan dalam sebuah hubungan.
Orang dengan bahasa cinta ini akan menghabiskan waktu bersama pasangan, memperhatikan satu sama lain, berbagi sesuatu yang bermakna sama, mendengarkan, dan berkomunikasi.
Mereka akan menggunakan sebagian besar waktunya bersama pasangannya dengan melakukan hal sederhana sekalipun.
3. Receiving Gifts: Orang dengan bahasa cinta ini akan merasa diperhatikan dan dicintai ketika diberi hadiah oleh pasangannya.
Pasangan dari orang yang memiliki bahasa cinta ini perlu memilih hadiah yang tepat (disukai dan diinginkan) sehingga dapat menunjukkan bahwa ia memahami pasangan dan berusaha mengungkapkan rasa cinta tersebut melalui hadiah yang diberi.
4. Act of Service: Bahasa cinta ini ditunjukkan dengan tindakan nyata yang dapat membantu pasangannya dalam meringankan beban dan tanggung jawab.
Orang dengan bahasa cinta ini akan senang jika pasangannya membantu ia menyelesaikan tugas yang sedang dikerjakan serta memberi perlakuan sederhana sebagai bentuk perhatian dan kepedulian, seperti menyiapkan makanan, membantu mengerjakan sesuatu, dan lain-lain.
5. Physical Touch: Orang dengan bahasa cinta ini akan senang dengan semua sentuhan fisik, seperti berpelukan, berpegangan tangan, dan sebagainya.
Menurut Tessina, sentuhan fisik merupakan cara paling langsung dalam mengekspresikan rasa cinta serta bahasa cinta tersebut dapat menenangkan, menyembuhkan, dan meyakinkan.
Setiap orang perlu menyadari dan memahami tipe love language masing-masing sehingga dapat dikomunikasikan kepada pasangannya dalam menjalin sebuah hubungan.
Hal tersebut dapat membuat satu sama lain menyesuaikan cara dalam memperlakukan serta mengekspresikan perasaan cinta dan kasih sayang.
Pada akhirnya, hubungan yang dijalin akan semakin akrab dan dekat. Apakah kamu sudah mengetahui bahasa cintamu tipe yang mana?
Anggia Maghfirah
Aktivis Persma Eryhtro FK UNS
(Natalia Bulan)