"Kami berkaca pada kejadian bencana gempa di Cianjur, banyak korban jiwa dan bangunan sekolah rusak. Apalagi wilayah KBB bagian selatan banyak sekolah yang rawan longsor karena berasa dekat dengan tebing," tuturnya.
Dikatakannya, ada tiga pilar yang mengakomodir Perbup SPAB, yaitu fasilitas sekolah aman, manajemen bencana sekolah, dan pendidikan pencegahan/pengurangan risiko bencana.
Jadi sekolah harus diberi pemahaman apa yang mesti dilakukan ketika terjadi bencana. Hal ini untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.
Sementara untuk struktur bangunan sekolah yang sekarang sudah mulai memakai baja ringan dan atap menggunakan bitumen.
"Penggunaan baja ringan dan mengganti genting dengan atap bitumen membuat beban bangunan tidak berat. Kalaupun atap ambruk relatif ringan dan tidak sekaligus seperti genting," sebutnya.