JAKARTA - Beberapa fosil manusia purba diantaranya ternyata ditemukan di Indonesia.
Penemuan manusia purba di Indonesia juga dilengkapi dengan penemuan kebudayaan dan alat-alat seperti beliung persegi, kapak perimbas, sampai menhir di tempat yang sama.
Pada saat dilakukan penggalian, diketahui bahwa bumi kita terdiri dari beberapa lapis. Menurut G.H.R. von Koenigswald, lapisan bumi dibedakan menjadi 3, yaitu lapisan bawah, lapisan tengah dan lapisan atas sebagai lapisan termuda.
Di setiap lapisan tanah tersebut temukan beberapa fosil dengan kondisi tertentu yang menjadi ciri khas dari setiap lapisan.
Fosil-fosil itu disebut fosil pandu, karena dapat memberi petunjuk mengenai perkiraan kehidupan manusia ketika saat itu.
Dengan ditemukannya fosil manusia purba di Indonesia, membuat Indonesia menjadi makin terkenal dan penting bagi peneliti sejarah kehidupan dan perkembangan manusia di masa lampau.
Banyak penemuan fosil manusia purba di Indonesia membuat Indonesia sering mendapat julukan museum manusia purba dunia.
Follow Berita Okezone di Google News
Penelitian fosil menusia purba diawali dengan penemuan sebuah tengkorak di daerah Wajak, Tulungangung, Jawa Timur oleh orang Belanda yang bernama B.D. van Rietschoten. Kebetulan, penemuan tersebut berbarengan dengan upaya menemukan marmer di daerah tersebut.
Semenjak penemuan itulah, para ahli paleoantropologi baik dari luar negeri maupun dalam negeri melakukan penelitian di indonesia. Para ahli tersebut yaitu :
Â
1. Tjokrohandoyo dan Duifjes
Tjokrohandoyo dan Duifjes melakukan penelitian fosil manusia purba di Mojokerto dan Surakarta.
Keduanya berhasil menemukan 2 fosil, yatu di Desa Perning dekat Mojokerto dan Sangiran. Fosil tersebut dinamakan Homo Mojokertensis.
2. Eugene Dubois
Eugene Dubois adalah seorang dokter bekebangsana Belanda yang bekerja di korps kesehatan tentara Belanda.
Di dalam penelitiannya, ia berhasil menemukan fosil tengkorak di dekat Desa Trinil, Jawa Timur pada tahun 1889.
Fosil tersebut diberi nama Pithecanthropus erectus (manusia kera yang dapat berjalan tegak).
3. Profesor Dr. Teuku Jacob
Â
Profesor Dr. Teuku Jacob melakukan penelitian di desa Sangiran, di sepanjang Sungai Bengawan Solo.
Penelitian tersebut berhasil menemukan 13 fosil. Fosil terakhir ditemukan di desa Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah pada tahun 1973.
4. Ter Haar, Oppernooth, dan G.H.R. von Koenigswald
Ketiga peneliti ini melakukan penelitian di daerah Ngandong, Blora, Jawa Tengah. MEreka berhasil menemukan 14 fosil manusia purba.
Fosil-fosil tersebut dikenal dengan nama Homo Soloensis, karena ditemukan di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo.
Penelitian selanjutnya dilakukan antara tahun 1936-1941 di daerah Sangiran, Surakarta.
Di penelitian ini, von Koenigswald berhasil menemukan fosil tengkorak manusia dan rahang gigi.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.