JAKARTA - Di era digital seperti sekarang mungkin kartu pos merupakan sesuatu yang sangat asing dan terlupakan, namun perlu kita ketahui sebelum zaman serba modern seperti sekarang surat menyurat merupakan media komunikasi yang tidak dapat dipisahkan.
Kartu pos merupakan salah satunya, memiliki ciri khas yang berbeda pada setiap negaranya kartu pos merupakan media komunikasi yang cukup digemari karena terdapat simbol yang ber variasi.
Oliver Johannes Raap seorang penulis sejarah yang membuat buku kumpulan kartu pos Hindia-Belanda yang berjudul Pekerdja di Jawa Tempe Doeloe.
Dalam bukunya menggambarkan bagaimana kondisi hindia Belanda melalui gambar dalam media kartu pos.
Kartu pos pertama diterbitkan di Indonesia oleh pos negara pada tahun 1874 memiliki ukuran sekitar 9x13cm, namun pada pertama dikenalkan kartu pos tidak memiliki gambar terdapat sisi kosong di salah satu sisinya untuk menulis surat dan sisi yang satunya lagi untuk menulis alamat dan perangko yang sudah tercetak.
Sehingga si pengirim tidak perlu lagi membeli perangko karena harga kartu pos sudah include dengan biaya pengirimannya.