SOLO - Sejumlah mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan mesin purus kayu dengan metode penyayatan kayu yang terintegrasi.
Hal ini untuk meningkatkan produktivitas produksi mebel. Kelima mahasiswa tersebut adalah Puthut Alfi Syahri Kurniawan, Ramanda Ridho Barokah, Muhammad Iqbal Amar, Dwi Yudha Meydiansyah,serta Iksan Riva Nanda. Mereka membuat metode penyayatan kayu yang terintegrasi dengan bimbingan Dr. Danar Susilo Wijayanto, S.T., M.Eng.
Mereka mengidentifikasi bahwa satu proses produksi produk mebel memiliki kendala dari segi efektivitas dan efisiensi waktu produksi saat proses pembuatan purus kayu. Purus kayu merupakan salah satu bagian yang digunakan di dalam suatu sambungan purus dan lubang. Sambungan purus dan lubang merupakan teknik menyambung kayu yang paling umum digunakan pada produk-produk mebel, konstruksi bangunan, dan perabot kayu lainnya.
Baca juga: Mahasiswa UNS KKN di Papua, Rektor Nyatakan Kondisinya Aman
Sunarso selaKU pemilik Usaha Desa (UD) Sunarso Mebel menjelaskan bahwa dalam industri furnitur, kecepatan produksi menjadi hal yang vital.
Baca juga: Gandeng UNS, BPIP Gelar Semnas Apresiasi Pancasila
“Dalam industri furnitur penting adanya kecepatan dalam proses produksi dan juga kualitas yang dihasilkan dari proses produksi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sunarso menjelaskan bahwa kecepatan produksi dipengaruhi dari ketersedian alat penunjang atau mesin yang benar-benar dapat meningkatkan produktivitas pekerjaan.
Follow Berita Okezone di Google News