Namun, sebenarnya bagaimana peran hewan peliharaan dalam mengatasi stres yang dialami oleh seorang individu?
Terdapat suatu ikatan yang telah terjalin antara individu dengan hewan peliharaan yang disebut dengan pet attachment.
Bowlbly (1973) mengungkapkan dalam teori pet attachment bahwa attachment merupakan suatu ikatan emosional antara individu dengan figur kelekatannya (Zilcha-Mano et al., 2012).
Ikatan ini berdampak pada perubahan fisiologis, pengurangan stres, peningkatan aktivitas fisik, peningkatan kesehatan mental, dan peningkatan dukungan sosial.
Penelitian neurologis di Afrika Selatan mengungkapkan bahwa individu menunjukkan perubahan positif pada hormon, tekanan darah, dan detak jantung setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan mereka sendiri (le Roux & Wright, 2020).
Disisi lain, menurut Zilcha-Mano (2012), hewan peliharaan memiliki kemampuan untuk menyediakan tempat berlindung yang aman bagi pemiliknya.
Menurut teori kelekatan, kelekatan pemilik dengan hewan peliharaan dapat memberikan dasar yang aman dan tempat berlindung yang aman, tergantung pada gaya kelekatan mereka.
Selain itu, teori dukungan sosial juga menyatakan bahwa sistem dukungan sosial, termasuk hewan peliharaan, memberikan manfaat paling besar selama masa stres.
Orang yang kekurangan dukungan sosial dari manusia lain dapat memperoleh dukungan ini dari hewan peliharaan mereka (le Roux & Wright, 2020).
Di samping itu, beberapa penelitian tentang kepemilikan hewan peliharaan dan kesehatan menunjukkan bahwa orangtua yang terikat dengan hewan peliharaan cenderung mengalami moral yang lebih baik daripada individu yang tidak memiliki hewan peliharaan.
Sejalan dengan penelitian tersebut, survei di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa kesejahteraan personal (personal well-being) berkaitan secara langsung dengan kuatnya ikatan hewan-manusia.
Follow Berita Okezone di Google News