Dalam versi ini terdapat 4 tokoh yang merupakan modifikasi dari versi Bantarangin yaitu tari kelana, ganongan, jatilan dan tari merak dadakan. Sebelum Bathoro Katong berkuasa, Reog dikenal oleh masyarakat Ponorogo sebagai barongan yang dimainkan oleh para warok. Pada masa pemerintahan Bathoro Katong barongan diubah menjadi reog dan digunakan sebagai media dakwah Islam (menyampaikan risalah Islam). Kata “reog” berasal dari kata “riyokun” yang berarti husnul khatimah (akhir yang baik). Sehingga perjuangan Bathoro Katong dalam menyebarkan Islam di Ponorogo diberkahi oleh Tuhan.
(RIN)
(Rani Hardjanti)