Share

Bonus Demografi 2030, Pemuda Perindo Minta Kemendikbud Buat Kurikulum Khusus

Kiswondari, Sindonews · Minggu 23 Oktober 2022 18:36 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 23 624 2692918 bonus-demografi-2030-pemuda-perindo-minta-kemendikbud-buat-kurikulum-khusus-BoN1RLIf1P.jpg Direktur Eksekutif DPP Pemuda Perindo Iqnal Shalat Sukma Wibowo/Kiswondari P

JAKARTA - Tahun 2030 mendatang, Indonesia akan mengalami bonus demografi yang artinya penduduk Indonesia akan lebih banyak berasal dari usia produktif.

Untuk menjawab tantangan itu, Pemuda Perindo sebagai sayap organisasi kepemudaan Partai Perindo menyarankan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI untuk membuat kurikulum khusus.

"Pertama apa ya dia harus dibuatkan kayak kurikulum khusus, Kalau menurut saya sih semacam pelatihan gitu, latihan kurikulum khusus atau kayak bahasa Indonesia, bahasa Inggris kalau sudah ada ya," kata Direktur Eksekutif DPP Pemuda Perindo Iqnal Shalat Sukma Wibowo dalam Podcast Aksi Nyata yang berjudul "Digitalisasi Bekal Generasi Muda Hadapi Bonus Demografi" secara daring, Minggu (23/10/2022).

Menurut Iqnal, perlu juga ada pelajaran untuk digitalisasi dan juga pengarahan dari pakar dan ptaktisi agar bagaimana bisa menjadi pengusaha.

Sehingga, mereka bisa mengedukasi kepada teman-teman dan terjadi regenerasi.

"Pelajaran untuk digitalisasi jadi nanti pengarahannya adalah selain yang menjadi pengusaha ya, kan dia juga bisa menjadi apa edukasi ke teman-temannya juga ada regenerasinya," ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Namun demikian, kata Iqnal, tidak bisa berharap banyak kepada pemerintah tanpa adanya dukungan dari masyarakat. Karena itu, perlu juga dukungan dari masyarakat.

"Kita enggak bisa juga berharap banyak pemerintah harus campaign terus tanpa dukungan masyarakat," imbuh Iqbal.

Tetapi, Iqnal kembali menegaskan, yang terpenting adalah program dan kurikulum sekolah harus diubah, karena algoritma dan cara pandang hari ini sudah mulai berubah ke digitalisasi. Kalau pendidikan masih mengajarkan hal sama, maka bangsa Indonesia akan tertinggal.

"Kalau dari segi pendidikan juga tidak berubah ya yang rugi kita, adik-adik kita nih jadinya enggak terurus secara mental dan fisik gitu kan. Dia enggak tahu nih kalau seandainya main game terlalu lama apa dampaknya seperti apa dampak fisiknya. Jadi seperti itulah yang PR-nya bagi kurikulum itu penting banget," tegas Iqnal.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini