Menurut Rafila, penelitian yang angkat berjudul 'Perempuan dan Canting, Strategi Pemberdayaan Perempuan Pengrajin Batik Betawi Rusun Tambora Jakarta Untuk Perekonomian Keluarga' itu adalah bagian dari mengangkat isi kesetaraan gender dan pemberdayaan hak perempuan.
"Hal ini yang membuat saya yakin untuk mengangkat isu ini dalam penelitian saya. Partisipasi perempuan dinilai penting dalam pembangunan berkelanjutan terutama isu kesetaraan gender di era VUCA saat ini," paparnya.
Rafila menambahkan pemberdayaan perempuan pengrajin batik Betawi di rusun Tambora Jakarta ini membawa dampak langsung pada perekonomian keluarga dan juga dampak tidak langsung pada pengrajin batik yaitu dari sisi sosial, intelektual, keterampilan seni dan budaya.
"Menang tidaknya dalam ajang ini bukan menjadi hal yang utama, yang terpenting saya sudah menunjukkan yang terbaik, dan memperkenalkan batik Betawi dalam ajang nasional ini," pungkasnya.
(Natalia Bulan)