Sementara untuk tes literasi, Nadiem Makarim menjelaskan bahwa tidak saja berfokus pada kemampuan gramatika namun juga literasi mendalam. Serta menganalisa apa yang dimaksud pada bacaan yang diberikan.
“Benar-benar literasi mendalam, bukan yang mengetes bahasa secara cetek. Tetapi logika dan pengertian seluruh bacaan,” ungkap Nadiem.
Maka dengan demikian, skema seleksi ini akan jauh lebih adil dan memberikan kesempatan untuk seluruh calon mahasiswa yang ikut jalur SBMPTN.
Nadiem juga mengingatkan dengan adanya aturan baru ini, para calon mahasiswa tidak lagi perlu bergantung dengan lembaga bimbingan belajar atau les-lesan untuk mempersiapkan tes SBMPTN.
Calon mahasiswa juga tidak perlu khawatir untuk menghafal begitu banyak konten untuk bisa mengikuti tes seleksi SBMPTN.