Menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, KBRI Canberra sengaja mendatangkan pelatih tari dan musik ke sekolah untuk mengenalkan budaya Indonesia yang kreatif dan adaptif terhadap perkembangan jaman kepada para siswa Australia.
Selama ini warga Australia memahami budaya Indonesia sebagai budaya tradisional, padahal saat ini telah banyak seniman-seniman muda Indonesia yang mencoba memodernisasi budaya Indonesia.
Dalam promosi budaya ke sekolah, Atdikbud mengaku melakukannya secara simultan dengan promosi bahasa Indonesia.
“Tari kreatif yang diajarkan oleh Andika lebih merdeka dari tradisionalisme. Dapat dikatakan tari ini adalah bagian dari budaya pop Indonesia. Dengan mengenalkan hal ini kami berharap dapat memberikan daya tarik kepada anak-anak muda Australia terhadap budaya Indonesia. Dan berikutnya kami berharap mereka juga tertarik untuk belajar bahasa Indonesia”, jelas Najib.