Maka dari itu, untuk mendukung anggota yang memiliki usaha di bidang kuliner, organisasi akan menyiapkan platform besar dan marketplace. Tujuannya, agar produk-produk yang dihasilkan alumni, bisa difasilitasi dan diasarkan melalui platform yang dibuat tersebut.
"Jadi kita atau panitia, berusaha untuk bisa menjawab persoalan mereka (anggota Ikafeb Usakti). Persoalan dalam usaha itu kan tidak lepas dari masalah permodalan, pemasaran dan manajemen. Itu semua akan kita fasilitasi dengan memberikan program-program pelatihan," tuturnya.
Di zaman sekarang ini, koperasi dianggap old fashion. Maka dari itu, ini menjadi tantangan untuk Levi dalam menggelorakan koperasi. Padahal sebenarnya, koperasi merupakan bentuk paling ideal untuk menjalankan kegiatan ekonomi di Indonesia.
Selain itu, koperasi juga diselimuti stigma. Kejadian-kejadian yang mencoreng nama koperasi pada akhirnya membuat perbankan memberikan label merah. Juga, ada kekuatan kapitalis yang tidak menginginkan koperasi berkembang.
Oleh sebab itu, Levi ingin seluruh anggota kompak menjadikan koperasi untuk memajukan atau meningkatkan ekonomi alumni yang tergabung dalam Ikafeb Usakti.
"Koperasi ini jadi suatu semangat idealisme kita. Di samping juga nantinya akan ada program-program lain yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya," tutup Levi.
(Rahman Asmardika)