Berikut ini adalah beberapa nama yang masuk dalam anggota BPUPKI tersebut:
K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat (Ketua)
R.P. Soeroso (Wakil Ketua)
Itiibangse Yoshio (Wakil Ketua)
Ir. Soekarno
Drs. Moh. Hatta
Muhammad Yamin
Johannes Laturhary
R. Hindromartono
R. Soekardjo Wirjopranoto
K.H. Ahmad Sanusi
Tang Eng Hoa
Soerachman Tjokroadisoerjo
RAA. Soemitro Kolopaking Poerbonegoro
KRMTH. Woerjaningrat
Achmad Soebardjo
Prof. Dr. R. Djenal Asikin Widjajakoesoema
RM . Abikoesno Tjokrosoejoso
Parada Harahap
RM. Sartono
KH. Mas Mansoer
Drs. KRMA. Sosrodiningrat
R. Soewandi
KH. Abdul Wachid Hasjim
P.F Dahler
Dr. Sukiman Worjosandjojo
Mr. KRMT. Wongsonegoro
R. Oto Iskandar Di Nata
AR. Baswedan
Abdoel Kadir
Dr. Samsi Sastrowidagdo
A.A Maramis
R. Samoeddin
R. Sastromoeljono
KH. Abdoel Fatah Hasan
R. Asikin Natangera
GPH. Soerjohamidjojo
Ir. P. Mohammad Noor
Pembicaraan mengenai rumusan dasar negara Indonesia melalui sidang-sidang BPUPKI berlangsung dalam dua babak, yaitu: pertama, mulai 29 Mei sampai 1 Juni 1945; dan kedua, mulai 10 Juli sampai 17 Juli1945.
Sidang pleno BPUPKI pertama, sidang dibuka dengan sambutan Saiko Syikikan, Gunseikan, yang menasehati BPUPKI agar mengadakan penelitian yang cermat terhadap dasar-dasar yang akan digunakan sebagai landasan negara Indonesia merdeka sebagai suatu mata rantai dalam lingkungan kemakmuran bersama di Asia Timur Raya.
(Widi Agustian)