Karena tak ada penyelesaian, dia kemudian menutup sekolah ini sebagai bentuk protes agar cepat selesai. Lahan ini milik ahli waris dan akan dibagi- bagi sehingga diharapkan bisa selesai segera.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Belik, Teguh mengatakan, pihaknya selama ini sudah menyampaikan apa yang menjadi pokok permasalahan terkait sengketa lahan ini ke dinas terkait, saat ini masih dalam proses negosiasi antara sekolah dan keluarga pemilik lahan.
"Pemilik lahan tidak sabar dan menutup akses jalan masuk dan menggembok pintu gerbang," kata Teguh.
Dampak penutupan, siswa dipulangkan dan belajar secara daring, sedangkan untuk guru dan karyawan yang masuk melalui jalan belakang pemukiman warga.
(Awaludin)