JAKARTA - Beberapa tokoh Indonesia memperoleh gelar kehormatan dari Institut Teknologi Bandung. Gelar doktor honoris causa (HC) merupakan predikat yang diberikan oleh perguruan tinggi yang memenuhi syarat kepada seseorang tanpa perlu lulus dari pendidikan yang sesuai untuk mendapatkan gelar tersebut.
Biasanya, orang yang mendapatkan gelar ini merupakan orang yang dianggap berjasa besar bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia. Di Indonesia, Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno merupakan tokoh yang memiliki gelar doktor honoris causa terbanyak, dengan total 26 gelar.
Berikut adalah beberapa tokoh yang mendapat gelar doktor honoris causa yang diberikan oleh ITB.
Baca juga:Â Nilai Rata-Rata Rapor SNMPTN Unpad, Perhatikan Agar Bisa Kuliah di Bandung!
Baca juga:Â Ini 7 Cara Ajari Anak SD Belajar Berhitung Cepat
• Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Lahir di Jakarta, 3 Oktober 1966, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D mendapatkan gelar doktor kehormatan dari ITB pada tahun 2021 di bidang Pengembangan Wilayah dan Kota.
Sumbangsihnya dalam bentuk karya-karya inovatif dan pemikiran tentang desentralisasi dan pembangunan ekonomi wilayah dan kota di Indonesia adalah alasan yang membuatnya mendapatkan gelar kehormatan ini.
Selain itu, ia juga berkontribusi aktif dalam beragam hal, seperti memfasilitasi riset terkait pengadaan vaksin Merah Putih, pembentukan SDGs Network di ITB, serta menggagas perbaikan “Financial System Safety Net” untuk menghadapi krisis keuangan.
• Nyoman Nuarta
Seniman Nyoman Nuarta diberikan gelar doktor honoris causa oleh ITB pada Juli 2021. Nyoman Nuarta menerima gelar tersebut sebagai tokoh Culturepreneur dalam Bidang Ilmu Seni Rupa (Patung) atas inovasi yang telah dilakukan dalam pengembangan seni patungnya, antara lain pendekatan baru dalam bahasa bentuk realis-figuratif pada pengembangan mahakarya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Culture Park di Bali. Sebanyak 66 karya Nyoman Nuarta telah terpasang di berbagai daerah di Tanah Air.