Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Usia Bukan Penghalang, Wisudawan Tertua ITS Lulus di Usia Hampir 60 Tahun

Neneng Zubaidah , Jurnalis-Selasa, 12 Oktober 2021 |09:01 WIB
Usia Bukan Penghalang, Wisudawan Tertua ITS Lulus di Usia Hampir 60 Tahun
wisudawan tertua ITS/ ist
A
A
A

JAKARTA-Usia bukan menjadi penghalang seseorang menuntut ilmu. Seperti seorang pria bernama Unggun Dahana yang dinobatkan sebagai wisudawan tertua pada Wisuda ke-124 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

(Baca juga: Viral! Mahasiswi Kedokteran Ini Diberi Tugas Oleh Dokter saat Berobat)

Wisudawan dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ini sukses menyelesaikan masa studi program magisternya (S2) di usia 59 tahun 3 bulan.

Motivasi Unggun dalam melanjutkan studinya bermula dari masa studi S1-nya yang mengambil jurusan Teknik Persisteman Kapal di ITS pada tahun 1985. Di samping itu, banyak para senior dan juniornya yang menjadi dosen di ITS. Ketertarikannya dalam dunia kelautan membuatnya memilih S2 di Teknik Sistem Perkapalan ITS.

(Baca juga: Kisah Haru Guru Honorer, Mengabdi 17 Tahun di Tengah Hutan Hanya Digaji Rp300 Ribu)

Jurusan ini juga sejalur dengan pekerjaan yang diampu olehnya di bidang migas dalam inspeksi dan sertifikasi migas. Meski telah berusia 59 tahun, namun Unggun masih bersemangat dalam menuntut ilmu karena menurutnya belajar harus dilanjutkan secara terus menurus.

“Umur tidak membatasi untuk belajar,” tuturnya melalui siaran pers, Senin (11/10/2021).

Unggun yang telah menjalani prosesi wisuda pada Sabtu (9/10) ini berhasil memperoleh IPK 3,72 ini menuturkan, selama proses menempuh pendidikan ia sempat menemui kendala.

Hal ini dikarenakan dalam bidang pekerjaannya jarang menggunakan kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah. Sehingga ia harus lebih belajar dan menyesuaikan diri dengan sistem penulisan ilmiah.

“Dikarenakan saya praktisi, di pekerjaan jarang menulis dengan kaidah ilmiah,” jelasnya.

Dalam membagi waktu antara perkuliahan dan pekerjaan, Unggun yang mengikuti prosesi wisuda secara daring ini, mengaku tidak mengalami kesulitan.

Perkuliahan dilaksanakan lima kali dalam seminggu dan masing-masing hanya berdurasi 2-3 jam, sehingga baginya lebih mudah mengatur waktu.

Unggun lulus dengan predikat sangat memuaskan berhasil mengeluarkan sebuah tesis dengan judul Penggunaan Drone untuk Pengawasan Operasi Maritim dan Menganalisa Kesenjangan Antara Tujuan Regulasi Sistem Identifikasi Otomatis dengan Kinerjanya.

Tesis ini bertujuan untuk pengawasan laut menggunakan sistem drone guna melengkapi sistem identifikasi Automatic System Identification (AIS) di pelabuhan, karena masih banyaknya kapal yang tidak terbaca oleh radar.

Wisudawan kelahiran 24 Juli 1962 ini mengungkapkan, tesisnya tersebut terinspirasi dari buku berjudul Maritim Economics karangan Stopfords. Dalam buku ini mengisahkan tentang kejayaaan ekonomi maritim di Mesopotamia sejak 5.000 tahun silam.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement