JAKARTA - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang sistem Automatic Question Generator (AQG) yang dapat digunakan oleh guru dalam pembuatan soal dari materi yang diinputkan. Kualitas soal yang dibuat juga memiliki kriteria tingkat kesulitan soal berdasarkan taksonomi Anderson.
Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan dalam proses pembelajaran. Sebab hal ini dapat digunakan untuk menjadi alat ukur kemampuan siswa. Selain itu juga dapat digunakan untuk evaluasi metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, sekaligus mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai saat prosesnya berlangsung.
Evaluasi pembelajaran yang sering dilakukan adalah dengan guru memberikan soal yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan saat proses belajar mengajar.
Akan tetapi seringkali soal-soal yang diberikan sudah usang atau menggunakan soal yang dibuat tahun-tahun sebelumnya dan kualitas soal yang kurang bervariasi, ini disebabkan tugas guru yang banyak dan tugas lainnya yang berkaitan dengan administrasi baik pribadi maupun sekolah.
Inilah yang membuat guru tidak sempat untuk membuat soal yang memiliki kriteria tingkat kesulitan bervariasi seperti yang ada di dalam taksonomi Anderson.
Untuk membantu guru mengatasi hal tersebut, mahasiswa prodi pendidikan teknik informatika Fakultas Teknik UNY merancang sebuah sistem AQG (Automatic Question Generator) yang dapat digunakan oleh guru dalam pembuatan soal dari materi yang diinputkan dan kualitas soal yang dibuat juga memiliki kriteria tingkat kesulitan soal berdasarkan taksonomi Anderson. Sehingga kualitas evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh siswa tetap terjaga.
Baca Juga : Mahasiswa UNY Garap Box Penyimpan Sayur yang Bisa Dikendalikan Smartphone
Mereka adalah Danang Wijaya, Ahsan Firdaus dan Dhista Dwi Nur Ardiansyah yang tergabung dalam tim DikasihRegexDong.
Menurut Danang Wijaya, salah satu kesulitan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran adalah dalam mengembangkan instrumen dalam membuat soal ujian.
Selain itu juga harus memperhatikan kualitas soal yang sesuai dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) untuk dapat menilai apakah tujuan dari pembelajaran tercapai atau tidak.
“Guru selain harus mengajar juga harus melakukan banyak tugas administrasi, sehingga pembuatan soal-soal yang digunakan untuk Evaluasi Pembelajaran kurang memperhatikan kesesuaian dengan IPK dan terkadang menggunakan soal-soal yang telah diberikan sebelumnya, sehingga evaluasi pembelajaran yang dilakukan kurang optimal” katanya melansir laman resmi UNY di uny.ac.id, Rabu (29/9/2021).