Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Berpenghasilan Menengah ke Bawah, Undip dan 3 Universitas Rekomendasikan 5 Kebijakan Strategis

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 16 September 2021 |16:38 WIB
Indonesia Berpenghasilan Menengah ke Bawah, Undip dan 3 Universitas Rekomendasikan 5 Kebijakan Strategis
foto: istimewa
A
A
A

SEMARANG - Bank Dunia dalam laporannya menyatakan Indonesia kembali turun kelas menjadi Negara Berpenghasilan Menengah ke Bawah (lower middle income country). Setelah sebelumnya Indonesia pada tahun 2019 berhasil naik status menjadi Negara Berpenghasilan Menengah ke Atas (upper middle income country).

Bank Dunia dalam laporannya yang diperbaharui setiap bulan Juli mengungkapkan bahwa penurunan status Indonesia terjadi karena menurunnya Pendapatan Nasional Bruto per kapita pada tahun 2020. Pada tahun 2019, Pendapatan Nasional Bruto per kapita Indonesia sebesar US$4.050, turun menjadi US$3.870 pada tahun 2020. Fakta ini tentunya menjadi tantangan yang besar bagi Indonesia.

Baca juga:  Undip Bakal Dirikan Laboratorium untuk Meningkatkan Kualifikasi SDM

Untuk merespon fakta tersebut, Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (UNDIP) bekerjasama dengan Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Jendral Soedirman (UNSOED), menggelar Webinar melalui platform Zoom meeting pada Rabu (15/09) pukul 09.00 WIB.

Webinar yang mengambil tema "Pekerjaan Kelas Menengah: Fakta dan Potensi Bagi Ekonomi Indonesia" ini dihadiri oleh Dekan FEB Undip Prof. Dr. Suharnomo, M.Si. Turut mengundang narasumber dari Bank Dunia Maria Monica Wihardja, Ph.D., dan Guru Besar FEB Undip Prof. Dr. FX. Sugiyanto, M.S.

Baca juga:  Undip Kembali Masuk Jajaran Kampus Terbaik Indonesia di THE WUR 2021

Dalam sambutannya, Dekan FEB Undip Prof. Dr. Suharnomo, M.Si., menjelaskan penurunan Pendapatan Nasional Bruto per kapita Indonesia terjadi sebagai dampak dari pandemi Covid-19. “Penurunan ini disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan ekonomi Indonesia terkontraksi -2,07% pada tahun 2020. Bappenas sendiri sebelum pandemi memproyeksikan pendapatan per kapita Indonesia bisa mencapai US$4.500 pada tahun 2020”, jelas Prof Suharnomo.

Prof Suharnomo menambahkan terdapat banyak faktor yang menentukan level pendapatan per kapita sebuah negara, salah satunya adalah keberadaan dan kualitas pekerjaan kelas menengah. Keberadaan pekerjaan kelas menegah di Indonesia jika dikaitkan dengan struktur ketenagakerjaan yang ada saat ini masih belum kompetitif dan belum sepenuhnya siap mendukung akselerasi sektor ekonomi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement