"Mengapa intoleransi masih saja terjadi. Intoleransi menjadi salah satu dari tiga dosa besar pendidikan. Karena intoleransi melanggar kemerdekaan orang lain. Oleh karena itu kami berupaya menanamkan nilai-nilai kebhinekaan di jiwa para pelajar Indonesia," jelasnya.
Menurutnya, pendidikan karakter seharusnya tidak hanya dilakukan di dalam kelas, namun dimana saja agar seorang anak baik dari satuan pendidikan terendah hingga tertinggi tetap memiliki jiwa persatuan.
"Sehingga penting untuk menguatkan kolaborasi, hasil kajian humaniora menjadi landasan kebijakan, untuk menumbuh masyarakat. Keberagaman adalah kekuatan Indonesia. Kita perlu membuahkan gagasan mendorong masyarakat Indonesia yang toleransi di era globalisasi dengan belajar dari masa lalu, untuk belajar berbudaya dan bermasyarakat," pungkasnya. (din)
Follow Berita Okezone di Google News
(rhs)