Kado Dies Natalis ke-45, UNS Tambah 6 Guru Besar Baru
SOLO - Dies Natalis ke-45 ini akan menjadi momentum yang spesial bagi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Karena selain memperingati hari lahirnya, dalam peringatan Dies Natalis ke-45 ini, UNS juga akan menambah enam guru besar baru. Pengukuhan keenam guru besar baru ini dilakukan secara luring dan daring pada Selasa (9/3/2021) hari ini.
Keenam guru besar yang akan dikukuhkan tersebut yaitu, pertama Prof. Dr. Bandi, MSi., Ak., CA, CT, CPA. merupakan guru besar Bidang Ilmu Akuntansi dari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang juga sebagai Wakil Rektor Bidang Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) UNS.
Kedua, Prof. Dr. Izza Mafruhah, SE, M.Si merupakan guru besar Bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan dari Prodi Ekonomi Pembangunan FEB yang juga sebagai Wakil Dekan Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan FEB UNS.
Baca Juga: 8 Kegiatan Kampus Merdeka Bisa Diikuti Mahasiswa
Ketiga, Prof. Dr. Joko Triyono, S.T., M.T. merupakan guru besar bidang Bidang Ilmu Teknik Mesin dari Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UNS.
Keempat, Prof. Dr. Ir. Sudadi, M.P. merupakan guru besar Bidang Ilmu Teknologi Pupuk Hayati dari Prodi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian (FP) yang juga sebagai Wakil Dekan Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Logistik FP UNS. Kelima, Prof. Dr. Ir. Endang Yuniastuti, M.Si merupakan guru besar bidang Genetika Tanaman dari Prodi Agroteknologi FP dan keenam Prof. Dr. Ir. Supriyadi, MS. merupakan guru besar bidang Ilmu Hama Tanaman dari Agroteknologi FP UNS.
Baca Juga: Belajar Sejarah Pakai Tiktok, Mahasiswa UI: Bukan Cuma Hiburan Saja
Prof. Dr. Bandi, MSi., Ak., CA, CT, CPA. yang merupakan guru besar ke-17 FEB dan ke-230 UNS akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul `Kejujuran Dalam Pelaporan Untuk Meningkatkan Kepercayaan Pengguna Pada Laporan Keuangan`.
Kemudian Prof. Dr. Izza Mafruhah, SE, M.Si yang merupakan guru besar ke-18 FEB dan ke-231 UNS akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul `Implementasi Financial Inclusion bagi Pekerja Migrant Indonesia, Best Practice Teori Permanen Income Life Cycle Hypothesis`.
