MEDAN - Ketua Tim Penelusuran Dugaan Plagiat di Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Jonner Hasugian MSi mengatakan, pihaknya menggunakan aplikasi Tumitin dan Plagiarism Checker X, untuk melihat kemiripan dan penghitung secara manual kalimat penuh dari sebuah tulisan dengan tulisan lain dalam menentukan praktik plagiat.
"Tujuan penghitungan ini untuk mendapatkan berapa banyak kalimat yang persis sama antara kedua dokumen dan untuk mengetahui kategori peringkat penyimpangan, apakah terjadi penyimpangan rendah, penyimpangan sedang atau penyimpangan berat," ujar Jonner, dalam keterangannya diterima di Medan.
Baca juga:Â Â Dua Profesor Tumbang, Doktor Muryanto Amin Terpilih Jadi Rektor USU Periode 2021-2026Â
Dia menyatakan, dalam melakukan proses ini, tim menggunakan dua aplikasi pengujian kemiripan (similaritas) sebuah dokumen dengan dokumen yang lainnya yaitu aplikasi Tumitin dan Plagiarism Checker X.
Aplikasi Tumitin mampu mendeteksi tingkat kemiripan sebuah dokumen dengan berbagai dokumen di dunia maya yang terkoneksi dengan dengan internet. Selanjutnya akan menunjukkan kemiripan dokumen dengan tanda warna dan menunjukkan persentase kemiripan dan seluruh kata atau kalimat yang mirip antara dokumen sumber dengan dokumen tujuan.
Baca juga:Â Â Dukung Kampus Merdeka, USU Buka Prodi Kelapa Sawit
"Sedangkan digunakan Aplikasi Plagiarism Checker X untuk membandingkan kemiripan dua dokumen dengan dengan cara menyandingkan dokumen sumber dan dokumen tujuan," kata Jonner.
Sebelumnya, kasus dugaan plagiat sebagaimana yang dimuat di berbagai media sosial dan surat kabar beberapa hari belakangan ini, bermula dari informasi di media sosial/saluran elektronik yang beredar luas tentang dugaan plagiat yang dilakukan oleh seorang civitas akademika USU.
Follow Berita Okezone di Google News