Sektor UKM menjadi sektor yang paling terdampak, karena ketiadaan kegiatan di luar rumah oleh sebagian besar masyarakat, kenaikan harga barang dan penghasilan yang menurun.
Mayoritas pendanaan dari pemain financial technology menyasar ke segmen ini untuk usaha produktif dalam perekonomian, mulai pertanian, manukfaktur dan jasa.
"Di sisi lain, pergeseran perilaku konsumen ke aktivitas digital menjadi kesempatan untuk industri keuangan digital, dimana riset IBS membuktikan bahwa kegiatan perbankan adalah kegiatan tertinggi ke 2, selain pendidikan, dimana 40% aktivitas konsumen bergeser ke hampir 100 persen digital," ujarnya.
Sementara itu, Reynold menyebutkan kondisi fintech saat ini per oktober 2020, mencapai pengguna transaksi lender sebesar 698 ribu, dengan jumlah borrower sebesar 39 juta.
"Yang menarik di sini adalah penyalurannya yang begitu cepat. Ada sebesar Rp137,66 triliun pinjaman yang telah terdistribusi ke pengguna. Walaupun dalam masa pandemi, namun disalurkan dengan begitu baik," kata Reynold.
Follow Berita Okezone di Google News