"Kemarin tidak mendaftar SMA/SMK karena tidak punya biaya, bapak hanya petani yang penghasilannya tidak bisa diharapkan," kata Aprilia Lestari (15), salah satu siswa kelas virtual di SMAN 1 Kemusu Boyolali.
Hal senada disampaikan Yevi Nurfahmi (16), siswa sekolah virtual lain asal Brebes. Orangtua yang bekerja sebagai asisten rumah tangga, membuat harapannya untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi sempat pupus.
Baca Juga: Ini Syarat Lengkap Penerima Bantuan Kuota Internet
"Enggak daftar SMA karena faktor ekonomi, orangtua hanya bekerja sebagai ART. Senang sekali ada sekolah virtual ini, jadi saya bisa kembali sekolah. Saya ingin menjadi seorang penyanyi," ucapnya tulus.
Peresmian sekolah virtual itu dilakukan secara daring oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di ruang kerjanya. Hadir dalam acara itu sejumlah siswa yang mengikuti sekolah virtual beserta orangtua masing-masing.
(Abu Sahma Pane)