Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita soal Remaja Depresi di Negeri Paling Bahagia

Cerita soal Remaja Depresi di Negeri Paling Bahagia
Stress (ilustrasi: Dailymail)
A
A
A

Aplikasi itu adalah tanggapan terhadap pelayanan kesehatan jiwa yang terbagi-bagi sekaligus memenuhi kebutuhan perawatan masyarakat Finlandia yang penduduknya minim tapi tersebar.

Perangkat yang digunakan oleh semua distrik kesehatan itu menyediakan informasi tempat perawatan, peralatan perawatan mandiri dan bahkan sesi video terapi bagi mereka yang mengidap depresi ringan. Selain itu juga terdapat nomor hotline nasional yang dikelola pemerintah.

Sementara itu, petisi publik nasional yang menuntut setiap orang yang membutuhkan perawatan kesehatan mental untuk diberikan intervensi psikoterapi singkat - sesingkat satu bulan, telah ditandatangani 50 ribu orang, yang memenuhi jumlah minimal agar inisiatif tersebut didiskusikan di parlemen.

Menteri Urusan Keluarga dan Layanan Sosial Finlandia, Krista Kiuru, mendukung inisiatif tersebut. Para politisi pun rencananya akan membahas masalah itu tahun ini.

Biaya tahunan untuk inisiatif yang dinamai 'Jaminan Terapi' itu diperkirakan mencapai €35 juta per tahun (lebih dari Rp500 miliar). Sejumlah pendukung inisiatif itu mengatakan bahwa angka itu bisa dihemat 10 kali lipat dengan membantu mengurangi jumlah tunjangan sakit dan pengangguran.

Kesadaran dunia

Dokter Jonne Juntura yakin bahwa meskipun Finlandia saat ini masih kesulitan untuk menangani masalah depresi di kalangan anak muda, pelayanan kesehatan mental akan terus membaik.

Seiring dengan investasi yang lebih besar dalam melakukan intervensi lebih awal, Juntura berharap diskusi nasional yang lebih luas akan semakin tumbuh mengingat meningkatnya kesadaran dunia akan masalah depresi.

Keputusan PBB untuk memasukkan masalah kesehatan mental ke dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) baru-baru ini merupakan satu dari lautan contoh perubahan sikap masyarakat terhadap isu depresi, menurut Juntura.

"Orang-orang perlahan mulai paham betapa besarnya masalah kesehatan mental, dan berapa banyak layanan kesehatan yang dibutuhkan setiap orang, dan kalau melihat masyarakat..." tuturnya, "masih banyak yang harus diperbaiki... Tapi saya sangat optimis."

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement