"Pengecatan dan pembuatan pustek (bidang yang digunakan sebagai alas/ landasan), penambahan huruf braille, dan yang terakhir finishing dan clearing,” ujar Tri.
Dengan prestasi tersebut, Tri berujar bahwa tidak menutup kemungkinan bila ke depannya pembuatan replika tersebut akan dilakukan secara digital.
Tri juga mengutarakan niatnya bersama rekan-rekannya untuk dapat berkompetisi diajang yang lebih bergengsi di luar negeri.
“Insya Allah mau dipatenkan dan masih dalam proses. Dan kami ingin diikutkan dalam lomba ke luar negeri,” pungkasnya.
(Rani Hardjanti)