Dia menambahkan jika daur ulang baterai tidak hanya berguna untuk sumber tenaga dari mobil listrik itu sendiri tetapi juga menyelesaikan persoalan limbah baterai yang selama ini menjadi momok.
Sementara itu, Ketua Tim Pengembangan Komponen Kelistrikan UGM, Dr. Eka Firmansyah yang mendampingi Menhub juga mengungkapkan, untuk dapat lolos regulasi standar mobil listrik internasional itu sangat sulit, para teknisi ahli sekalipun sulit mendapatkannya,” ungkap Eka.
Menurutnya capaian yang dihasilkan dari kolaborasi dosen dan mahasiswa UGM sungguh luar biasa mengingat ketatnya regulasi mobil listrik.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UGM Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng berharap, ke depannya seluruh komponen mobil listrik karya UGM seluruhnya disusun oleh komponen buatan lokal. Saat ini, UGM telah mampu membuat komponen mobil listrik sendiri di antaranya motor control, Battery Management System, dan Battery Charger.
“UGM berusaha memulai dari hulu artinya komponen penyusun mobil listrik kita buat sendiri sehingga ke depannya dapat mencapai kemandirian teknologi,” kata Nizam.
(Rani Hardjanti)