Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Perjuangan Anak Tukang Becak Lulus di ITB Berpredikat Cumlaude

Rani Hardjanti , Jurnalis-Jum'at, 19 Juli 2019 |12:07 WIB
Kisah Perjuangan Anak Tukang Becak Lulus di ITB Berpredikat <i>Cumlaude</i>
Cahyo Widiantoro, Mahasiswa Berprestasi ITB (Foto: Dok. ITB)
A
A
A

JAKARTA - Keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang bagi seseorang untuk belajar di perguruan tinggi negeri demi menggapai cita-cita. Banyak upaya bisa dilakukan asal mau berusaha dan bersungguh-sungguh. Salah satunya ialah dengan mengikuti program beasiswa Bidikmisi dari pemerintah.

Program beasiswa Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai, namun kurang mampu secara ekonomi. Cahyo Widiantoro adalah salah satu mahasiswa ITB penerima beasiswa Bidikmisi tersebut.

Cahyo lulus dari Program Studi Teknik Material (FTMD) dengan IPK Cumlaude, 3.72. Dia pun akan diwisuda pada Wisuda Ketiga ITB Tahun Akademik 2018/2019, Jumat, 19/7/2019, di Gedung Sabuga ITB.

Baca Juga: Menristekdikti Dorong Mahasiswa Berprestasi di Bidang Olahraga Jadi PNS

Pada tugas akhirnya, dia mengangkat penelitian tentang “Pengaruh Penambahan Klorheksidin dan Setil Trimetil Amonium Bromida terhadap Sifat Mekanik dan Aktivitas Antibakteri Nanokomposit Gigi Restoratif”.

Siapa Cahyo?

Cahyo merupakan anak terakhir dari dua bersaudara. Kedua orangtuanya berpisah ketika dia masih duduk di bangku TK. Di bawah asuhan sang nenek, Cahyo mengaku belajar tentang disiplin dan selalu bersyukur dalam setiap keadaan.

“Dulu ketika saya minta jajan, nenek selalu menyuruh saya untuk memilih antara jajan atau sekolah. Apabila uang dipakai untuk jajan, berarti tidak ada uang untuk saya bisa bersekolah. Nenek juga mendidik saya untuk hidup mandiri,” cerita Cahyo, seperti dikutip dari laman ITB, Jumat (19/7/2019).

Cahyo bercerita bahwa keluarga besarnya sebagian besar tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Namun ada satu orang pamannya yang menginspirasi Cahyo memberanikan diri bercita-cita untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement